Main Article Content

Abstract

Salah satu industri yang menjadi sorotan adalah industri penerbangan karena dampak bencana pada lingkungan dan kesehatan manusia dengan penggunaan bahan bakar fosil, dan emisi. Pertumbuhan industri penerbangan, baik dalam hal transportasi penumpang dan kargo di industri, telah memperdalam kekhawatiran ini karena pertumbuhan permintaan ini menyiratkan lebih banyak konsumsi bahan bakar. Kunci utama untuk nilai baterai pesawat adalah untuk memberikan daya yang reliabilitasnya bagus dan aman secara sertifikasi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Sedangkan jenis penelitian ini menggunakan protoype baterai pesawat listrik dengan fluida kerja Air dan Etilen Glikol 50%, dialirkan oleh pompa dari tank 1 ke arah minichannel temperaturnya 20-25 °C, baterai temperaturnya 70-80 °C, fluida kerja dari minichannel akan dialirkan ke tank 2 debit 0,006-0,007 m3/s. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah penggunaan fluida kerja Etilen Glikol 50%  lebih baik daripada Air dari segi pressure drop dikarenakan faktor densitas. Sedangkan untuk, Reynolds Number, Nusselt Number, Heat Transfer Convection yang didapatkan fluida kerja Air lebih baik dibandingkan dengan Etilen Glikol 50%  dikarenakan faktor specific heat capacity dan kecepatan aliran fluida kerja.

Keywords

Heat Transfer Baterai Pesawat Listrik Etilen Glikol-Air Minichannel Vortex Generator

Article Details