Main Article Content

Abstract

Burung adalah penerbang alami dan telah menjadi inspirasi dalam pengembangan desain pesawat terbang. Pesawat terbang heavier-than-air pertama yang sukses mengudara, “The Flyer” milik Wright bersaudara, juga didesain dengan meniru prinsip-prinsip kinematika sayap burung. Pada penelitian ini, kami melakukan perancangan dan pembuatan purwarupa airframe unmanned aerial vehicle (UAV) berkonfigurasi sayap tetap dengan bentuk meniru burung Euroasian sparrowhawk (accipter nisus). Material yang digunakan pada pembuatan purwarupa antara lain plastik ABS dari proses 3D printing, kayu balsa, styrofoam dan komposit karbon. Dari purwarupa yang dibuat, didapatkan berat kosong dari UAV sebesar 360 gr. Dengan besar maximum take-off weight (MTOW) berdasarkan desain sebesar 600 gr, maka UAV dapat membawa payload hingga 240 gr. Posisi center of gravity (c.g) dari purwarupa UAV berada di 106,37 mm dari hidung pesawat, atau kira-kira berada di 25% mean aerodynamic chord (m.a.c).

Keywords

Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Article Details