Main Article Content

Abstract

Konstruksi pesawat terbang umumnya akan mengalami beban dinamis berupa tegangan tarik, tekan, bending, atau kombinasinya yang mengakibatkan kegagalan fatik. Selain itu, pesawat terbang juga beroperasi pada wilayah udara dengan berbagai kondisi lingkungan seperti keasaman, kebasaan, garam, kelembaban dan temperatur yang bervariasi, yang akan mempercepat laju korosi. Perlakuan permukaan shot peening dan anodisasi paling banyak diaplikasikan untuk meningkatkan ketahanan fatik dan korosi pada konstruksi pesawat terbang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan membuktikan pengaruh shot peening terhadap laju perambatan retak fatik pada material Al 7050-T7651.
Spesimen dibentuk sesuai dengan standar ASTM E647, dikelompokkan dalam dua kategori as received material-tanpa perlakuan (AR) dan base metal shot peened (BMSP). Proses perlakuan shot peening (dengan intensitas Almen 0,006 A, diameter shot 0,017 inch) dilakukan di area surface treatment PT. Dirgantara Indonesia. Selanjutnya pengujian perambatan retak fatik dilakukan dengan mesin Servopulser di Lab. Bahan Teknik Jurusan Teknik Mesin UGM, dengan beban sekitar 11% dari tegangan tarik maksimum (spesimen standar ASTM E8M) yang dihubungkan dengan analisis beban kombinasi, dengan stress ratio R=0,1. Data hasil uji tersebut diolah menggunakan metode incremental polynomial untuk mendapatkan hubungan da/dN - ΔK. Hasil uji perambatan retak fatik pada spesimen AR menghasilkan angka konstanta Paris A=1,288×10-9dan n=2,02 dan BMSP dengan A=1,286×10-9 dan n=2,01. Dengan demikian perlakuan shot peening terbukti menurunkan laju
perambatan retak fatik meskipun tidak terlalu signifikan.

Keywords

fatik shot peening konstanta Paris

Article Details