Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih tempat kongkow (hangout) oleh generasi Milenial Jakarta. Hal ini dilatar belakangi oleh pertumbuhan jumlah generasi milenial yang mendominasi penduduk Indonesia. Selain hal tersebut pesatnya pertumbuhan café/resto dari yang berkelas sampai kafe/resto pinggir jalan yang menawarkan ragam produk kuliner dan minuman yang variative. Budaya kongkow telah menjadi gaya hidup (life style) generasi milinenial perkotaan khususnya Milenial Jakarta. Kongkow sebagai ajang silaturahmi dengan teman, kerabat, sahabat dan pasangan. Metode penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menggunakan matrik peta persepsi pengunjung (Mapping Perceptional Consumer Matrix). Semantic Bipolar Differential Scale sebagai cara untuk menentukan skor berdasarkan penilaian bipolar di mana variabel di ukur dengan parameter dua kutub yaitu nilai positif dan nilai negative menggunakan rentang skala nilai 1-7. Sampel penelitian ini 100 reponden ditentukan dengan rumus Slovin. Cara mendapatkan sampel penelitian ini dengan teknik purposive sampling, dan instrumen penelitian ini adalah e-kuesioner. Sementara pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini merekomendasikan dua poin penting yang perlu dicermati oleh pihak yang berkepentingan khususnya pengelola café/resto. Pertama, Milenial Jakarta cukup selektif dalam memilih tempat kongkow. Hal ini sejalan dengan tujuan Milenial Jakarta melakukan aktivitas kongkow. Kedua, ada tiga (3) faktor yang menentukan dan dipertimbangkan untuk memilih tempat kongkow yaitu suasana, harga dan pelayanan prima.

Keywords

Mapping Perceptual Consumer Matrix Milenial Jakarta, Kongkow (Hangout) Semantic Bipolar Differential Scale

Article Details