Main Article Content

Abstract




Variabel penelitian pengambilan keputusan RTA (Return to Apron) dan RTB (Return to Base) yang berdampak terhadap terhadap keterlambatan penerbangan di Bandar udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan –Balikpapan dan Bagaimana solusi dari RTA dan RTB terhadap keterlambatan penerbangan di Bandar udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan. pilot atau cockpit crew yang dalam poisisi aktif memimpin penerbangan dibekali dengan manual khusus. Selain flight manual, prosedur operasi perusahaan dan lain- lain, yang terpenting adalah AOP (Aircraft Operating Procedur) pegangan pilot yang harus dipedomani bila terjadi ketidaknormalan komponen pesawat bila pesawat masih dalam posisi di darat. Karena di darat yang mengendalikan pesawat, first officer atau co pilot yang membacakan apa yang harus dilakukan terhadap ketidaknormalan pada komponen atau instrument pesawat. Apabila memang harus diperbaiki dahulu maka pesawat akan dibawa kembali ke apron atau biasa dikenal dengan sebutan RTA. khusus untuk uncontrollable engine fire yang terjadi setelah lepas landas, pesawat harus segera mendarat sesegera mungkin di bandar udara awal dan berkoordinasi dengan pihak ATC dan pemadam kebakaran di bandar udara awal harus pula dilakukan. Hal-hal yang menjadi syarat dasar RTB bisa dianulir karena sifat dari uncontrollable engine fire ini sudah masuk kategori yang sangat berbahaya.




Keywords

Return to Apron, Return to Base, Aircraft Operating Prosedur.

Article Details