Main Article Content

Abstract




Data investigasi kecelakaan penerbangan KNKT tahun 2010 sampai dengan 2016 menyatakan bahwa faktor penyebab kecelakaan penerbangan tertinggi di Indonesia adalah faktor manusia yaitu sebesar 67,12%. Salah satu hal penting dalam menunjang optimalisasi kinerja sumber daya manusia di dunia penerbangan adalah kemampuan mereka dalam mendeteksi elemen-elemen kecil, pemahaman akan keadaan secara menyeluruh dan kemampuan memprediksi kondisi tertentu dimasa yang akan datang, atau yang dikenal dengan istilah situation awareness. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kurangnya situation awareness menjadi penyumbang penting dalam terjadinya kecelakaan pesawat terbang. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap situation awareness pada 8 profesi yang terlibat di dunia penerbangan Indonesia.


Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus konklusif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara terhadap 8 mekanik dan engineer dari berbagai maskapai untuk kemudian dikoding dan diinterpretasi serta dianalisis dengan menggunakan teori serta data-data dari penelitian pendahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 level situation awareness telah diterapkan dalam aktivitas kerja mekanik dan engineer pesawat terbang di Indonesia. Namun demikian, kondisi ini tidak mampu secara maksimal mencegah terjadinya kecelakaan pesawat terbang karena ada faktor-faktor lain diluar mekanik dan engineer yang juga harus diperhatikan oleh pihak maskapai untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan pesawat dimasa yang akan datang.




Keywords

Situation Awareness, mekanik, engineer, penerbangan.

Article Details