Main Article Content

Abstract




Perkembangan di industri penerbangan mendorong persaingan antar maskapai penerbangan. Batik Air sebagai maskapai full service dan Citilink selaku maskapai Low Cost Carrier (LCC) terlibat dalam persaingan di industri jasa penerbangan untuk memenuhi kebutuhan penumpang. Tujuan penelitian adalah menganalisis perbedan tingkat kepadatan penumpang Batik Air dengan Citilink rute serta merekomendasikan langkah strategis bersaing Batik Air dan Citilink untuk bersaing di industri jasa penerbangan. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu laporan bulanan jumlah penumpang Batik Air dan Citilink. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah menggunakan persamaan Uji-t dua rata-rata untuk mengetahui perbedaan tingkat kepadatan penumpang dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepadatan Batik Air lebih rendah dari tingkat kepadatan penumpang Citilink rute SOC-JKT/HLP pada periode bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Maret 2016 di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo dengan tingkat perbandingan 1 : 1,02. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa H0 diterima yaitu bahwa tidak terdapat perbedaan kepadatan penumpang yang signifikan pada rute SOC-JKT/HLP antara penumpang Batik Air dengan Citilink. Untuk meningkatkan kepadatan penumpang, Batik Air menerapkan strategi diferensiasi dengan menawarkan full service melalui berbagai fitur layanan. Sementara Citilink menerapkan strategi keunggulan biaya dengan menawarkan harga lebih rendah dengan menghilangkan feature tambahan dan menawarkan produk utama.




Keywords

kepadatan penumpang, strategi bersaing, full service, low cost carrier

Article Details