Main Article Content
Abstract
Perubahan lingkungan bisnis menuntut perusahaan cepat beradaptasi. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup, menjadi organisasi pembelajar (learning organization) dibutuhkan oleh perusahaan. Organisasi pembelajar dapat menjadi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan. Hal ini tentu menjadi perhatian banyak perusahaan, tak terkecuali Adiyaksa Gloves. Adiyaksa Gloves dihadapkan pada tuntutan untuk menjadi organisasi pembelajar karena persaingan yang tinggi di industri sarung tangan. Berdasarkan temuan awal, terdapat indikasi bahwa perusahaan mempunyai permasalahan pada lingkungan belajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai penerapan lingkungan belajar suportif dalam organisasi pembelajar untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dialami perusahaan saat ini.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan lingkungan belajar suportif dalam organisasi pembelajar di Adiyaksa Gloves di tengah persaingan yang ketat dengan perusahaan sejenis menurut tiga pilar organisasi pembelajar [1]. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi perbaikan penerapan organisasi pembelajar. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, peneliti menemukan bahwa Adiyaksa Gloves belum menerapkan lingkungan yang mendukung untuk menjadi organisasi pembelajar. Hal ini dikarenakan ada beberapa komponen organisasi pembelajar yang belum dijalankan dengan baik, yaitu perusahaan belum memberikan keterbukaan pada ide-ide baru, gaya kepemimpinan senior masih bersifat top-down dan komunikasi vertikal masih belum berjalan baik.