Main Article Content

Abstract

Pelayanan jasa transportasi udara meliputi tiga fase, yaitu pre flight, in flight, dan post flight service, termasuk di dalamnya adalah excess baggage yang merupakan salah satu pelayanan sebelum terbang (Pre flight service). Excess Baggage Charge adalah charge atau sejumlah uang yang harus dibayarkan penumpang kepada pihak
pengangkut (carrier) untuk bagasi yang terkena excess. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pertumbuhan excess baggagee charge dengan pendapatan perusahaan pada Maskapai Garuda Indonesia rute Denpasar-Singapore di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali periode Bulan Januari sampai dengan Bulan Maret 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pendapatan excess baggage charge dan data pendapatan perusahaan rute Denpasar-Singapore periode Bulan Januari sampai dengan Bulan Maret 2012. Analisis data dan pengujian hipotesis dilkukan dengan menggunakan analisis korelasi melalui program SPSS for windows releas 15,0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara tingkat pertumbuhan excess baggage charge dengan pendapatan perusahaan pada Maskapai Garuda Indonesia rute Denpasar-Singapore di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali, hal ini ditunjjukkan dengan hasil korelasi sebesar 0,581 dengan nilai signifikansi 0,004

Keywords

Excess Baggage Charge Pendapatan Perusahaan Analisis Korelasi

Article Details